RAKSASAPOKER Markis Kido serta Christian Eriksen jadi contoh nyata atlet kolaps di lapangan sebab serbuan jantung. Untuk warga awam, apa yang butuh dicermati supaya tidak hadapi peristiwa seragam?
dokter. Darwin Maulana, Sp. JP, ahli jantung serta pembuluh darah dari Primaya Hospital Makassar berkata, kunci menghindari kolaps di lapangan merupakan mengenali keahlian serta keadaan jantung.
" Dikala seorang melaksanakan berolahraga dengan keseriusan yang melebihi keahlian jantung, terlebih belum diketahuinya keadaan kesehatan jantung dikala melaksanakan berolahraga, hingga perihal tersebut bisa membebani kerja jantung sehingga dalam keadaan tertentu bisa menimbulkan kendala pada jantung,"
Dia meningkatkan kalau untuk warga awam yang mau olahraga buat melindungi kesehatan serta kebugaran, tidak butuh melaksanakan berolahraga keseriusan besar.
Terlebih bila mempunyai riwayat penyakit kardivaskular semacam jantung koroner, hipertensi, kolesterol besar maupun penyakit metabolik semacam diabet.
" Terlebih bila sudah ada tanda- tanda penyakit jantung koroner semacam perih dada dikala beraktifitas, kilat letih, sesak napas bila berjalan jauh ataupun menaiki tangga, berdebar, serta lain sebagainya," ucapnya.
Spesial penderita jantung koroner, berolahraga dengan keseriusan besar bisa menimbulkan terbentuknya penyumbat aliran darah. Karena dalam proses berolahraga, permintaan darah serta oksigen hendak bertambah.
" Disini yang pada kesimpulannya terjalin missmatch antara supply and demand yang berujung perburukan keadaan otot jantung. Terlebih bila terjalin penyumbatan koroner yang seketika( rupture plaq) dikala olahraga sehingga menimbulkan serbuan jantung," ucapnya lagi.
dokter Darwin berkata terdapat beberapa indikasi yang dapat dicermati dikala berolahraga, yang menampilkan terdapatnya serbuan jantung. Di antara lain:
Dada terasa tertekan, berat, sampai kesimpulannya dialami perih hebat yang bisa jadi berlangsung lebih dari 20 menit.
Keringat dingin seketika dengan keseriusan keringat yang berlebih sampai membasahi pakaian.
Rasa tidak lezat dalam badan, pemikiran jadi kabur, sampai pingsan.
Berdebar, sampai kejang pada badan.
Sesak napas seketika.
Terkadang perih ulu hati yang menjalar sampai ke dada maupun tembus ke punggung, sementara itu tidak terdapat riwayat sakit lambung tadinya.
Bila serbuan jantung terjalin, lekas jalani pertolongan awal serta CPR. Jauhi mendudukkan penderita serta membagikan santapan ataupun minuman dalam keadaan tidak siuman.
" Identitas serbuan jantung hendak sama, baik pada dikala olahraga ataupun dikala istirahat. Bila serbuan jantung terjalin pada dikala rehat, penyakit jantung koroner yang dialami mungkin besar lebih berat, penyumbat koroner yang terjalin dapat lebih dari 1 tempat, maupun posisi penyumbat terletak di pangkal pembuluh darah koroner," tutupnya.
0 Komentar