Subscribe Us

header ads

Ombudsman: Novel Baswedan Tak Kooperatif Tuntaskan Kasusnya

Kondisi terakhir penyidik KPK Novel Baswedan (Dok: Dahnil Anzar Simanjuntak)

InfoKiukiu | Komisioner Ombudsman Republik Indonesia (RI) Adrianus Meliala menyambangi Polda Metro Jaya untuk menemui Kapolda Irjen Idham Azis, fungsi mengkaji persoalan yang menimpa Novel Baswedan. Kepada Kapolda Adrianus menilai Novel Baswedan tidak koopertif untuk menolong penuntasan kasus.


Dari pernyataan polisi, kelihatannya Pak Novel irit bicara. Kalau ditanya beragam perihal senantiasa bilangnya nanti diserahkan ke TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta). Jadi kesan saya tidak kooperatif," tutur Adrianus di Mapolda Metro Jaya, Selasa (13/2/2018).

Menurut Adrianus, ketidakseriusan Novel Baswedan keluar berasal dari Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dilihat Ombudsman berasal dari penyidik. Hanya beberapa lembar saja yang tersedia dan itu sudah termasuk total mengisi BAP.

Dua minggu lalu kami memeriksa penyidik. Kami diberikan BAP tapi itu tidak tebal sekali. Hanya dua sampai tiga lembar. Mana tersedia BAP segitu. Apalagi kan dia korban. Namanya korban kan inginkan curhat sehingga kasusnya cepat selesai," tahu dia. AGEN BANDARQ | BANDAR CEME | BANDAR POKER | DOMINO QIUQIU | SAKONG

Novel rasanya sebenarnya tetap tidak percaya bersama dengan pihak kepolisian. Hanya saja, lanjut dia, sebenarnya polisi sudah menunjukan keseriusan bersama dengan mengerahkan ratusan penyidik.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhitung nampaknya mengambil sikap layaknya Novel. Padahal mestinya ke-2 pihak itu baik Novel dan KPK dapat mempercayai Polri dan kooperatif di dalam menambahkan keterangan.

Tanpa keterangan dan informasi mutlak berasal dari Novel dan KPK, kinerja penyidik di dalam menuntaskan persoalan tersebut pun sudah pasti terhambat.

"Aneh jadinya jika Novel tidak percaya. Tadi Pak Kapolda guyon ke saya, dia bilang sudah mengerahkan 160 penyidik sejak persoalan ini. Siang dan malam mereka di lepaskan jabatan. Andai itu dihitung uang, aduh sudah berapa itu katanya, demi persoalan Novel," Adrianus menandaskan.

Menurut Adrianus, ketidakseriusan Novel Baswedan keluar berasal dari Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dilihat Ombudsman berasal dari penyidik. Hanya beberapa lembar saja yang tersedia dan itu sudah termasuk total mengisi BAP.

Dua minggu lalu kami memeriksa penyidik. Kami diberikan BAP tapi itu tidak tebal sekali. Hanya dua sampai tiga lembar. Mana tersedia BAP segitu. Apalagi kan dia korban. Namanya korban kan inginkan curhat sehingga kasusnya cepat selesai," tahu dia.

Novel rasanya sebenarnya tetap tidak percaya bersama dengan pihak kepolisian. Hanya saja, lanjut dia, sebenarnya polisi sudah menunjukan keseriusan bersama dengan mengerahkan ratusan penyidik.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhitung nampaknya mengambil sikap layaknya Novel. Padahal mestinya ke-2 pihak itu baik Novel dan KPK dapat mempercayai Polri dan kooperatif di dalam menambahkan keterangan.

Tanpa keterangan dan informasi mutlak berasal dari Novel dan KPK, kinerja penyidik di dalam menuntaskan persoalan tersebut pun sudah pasti terhambat.

Aneh jadinya jika Novel tidak percaya. Tadi Pak Kapolda guyon ke saya, dia bilang sudah mengerahkan 160 penyidik sejak persoalan ini. Siang dan malam mereka di lepaskan jabatan. Andai itu dihitung uang, aduh sudah berapa itu katanya, demi persoalan Novel," Adrianus menandaskan.

Posting Komentar

0 Komentar