RAKSASAPOKER Aksi sidak yang memperlihatkan talut ambrol walaupun cuma dipukul dengan tangan kosong menuai banyak asumsi pro serta kontra.
Apalagi tidak sedikit yang menyebut kalau aksi yang dicoba oleh DPRD Banjarnegara tersebut dikira mengganggu sarana.
Video sidak pembangunan yang dicoba anggota DPRD Banjarnegara lagi hangat diperbincangkan serta kesekian kali dibagikan ulang di sosial media instagram.
Aksi pengecekan mutu pembangunan talut dengan metode memukul yang menimbulkan talut ambrol dikira mengganggu oleh masyarakat.
BANDAR DOMINO99 | AGEN BANDARQ | AGEN POKER | DOMINO ONLINE | AGEN DOMINO
BANDAR DOMINO99 | AGEN BANDARQ | AGEN POKER | DOMINO ONLINE | AGEN DOMINO
" Wis apik d rusak jan menungsaaa,"( Telah bagus dirusak, emang manusia)," tulis@rianingagus82 di artikel@banjarnegara_news
" kalo ga suka dapat di informasikan desigram metode yg baik, bukan mengganggu,"@put. febriana
" mengapa malah dirusak,"@pameslasst
" ben ngapa dirusak kaya kuwe,"@sidiqnr73
Menjawab perihal itu, Pimpinan Komisi III DPRD Banjarnegara, Ryan Aditya Wahyu berkata pihaknnya tidak terdapat iktikad buat mengganggu sarana publik.
" Yang kami jalani itu bukan semata mata kami mau mengganggu, sebenernya kami telah hingga kesana itu waktu bulan juli bertepatan pada 8 kondisinya sama," ucap ia, Rabu( 22/ 9/ 2021).
Sehingga grupnya percaya bila bangunan telah kering serta tidak lagi dalam kondisi masih basah.
" Katanya dikira belum kering tetapi itu telah dibentuk dari bulan juli, serta hingga saat ini telah 2 bulan, logika harusnya telah kering sekali. Kemarin kami tidak paka perlengkapan, jadi kami dilihat sendiri cuma dengan tangan kosong," tegasnya.
Baca Pula:
Masyarakat Banjarnegara Serukan Save Wing Chin, Politisi Demokrat: Murni Aksi dari Masyarakat
Dia menyebut, dengan mutu bangunan yang dikala ini hendak bisa merugikan warga. Bangunan talut tersebut ialah satu paket dengan pengerjaan jalur serta Jembatan Plipiran di posisi yang sama.
" Sebab ini terdapat di satu ruas jalur jadi terdapat nilainya cukup, cuma aktivitas itu bisa jadi lebih besar ke pengaspalan. Ini( talut) bangunan pendukungnya, jadi klo bayangan kami kala pendukungnya kurang, mutu jalannya dipertaruhkan, warga yang menerima tidak awet," imbuh ia.
Terpaut dengan kabar viral tadinya, Komisi III tengah melaksanakan sidak di ruas jalur Kutayasa- Plipiran dengan nilai proyek senilai Rp 14, 9 miliyar.
Grupnya menyebut telah sempat melaksanakan sidak serta membagikan masukan tadinya. Tetapi sampai saat ini, masih belum terdapat pergantian.
" Waktu itu kami dengan Kasi DPUPR, Arif Setyawan waktu itu kami membagikan masukan biar buat diperbaiki dari mutu dari yang terdapat tercantum dari kombinasi materialnya. Bertepatan pada 8 September kami ke posisi serta besoknya kami rapat, waktu itu pihak dari rekanan telah oke," kata ia.
Dia berkata, grupnya memperoleh data dari masyarat terpaut mutu dari jalur tersebut." Hasil sidak boleh dikatakan kami kecewa, sebab kualitasnya kurang penuhi," ungkap ia.
Grupnya berencana hendak lekas memanggil DPUPR Banjarnegara buat menindaklanjuti perihal tersebut. Dia menegaskan aksi pengecekan dengan memukul bangunan talut tidak buat mengganggu.
" Kami telah mengangendakan mengundang dpupr krn masih dalam rangkaian kontrak yang berakhir oktober jadi masih terdapat kesempeatan buat membetulkan, harap dpupr pula konsen buat perihal ini serta tidak main main, kasian warga," paparnya.
Apalagi dia menyebut banyak permasalahan seragam yang terjalin di beberapa kecamatan. Cuma saja tidak sempat tersorot publik.
" Tercantum terdapat di sebagian posisi, kami telah melaksanakan semacam ini telah dari dini periode, bukan baru baru ini, serta apabila infrastrukturnya baik tentu kami apresiasi, tidak melulu kami mencari yang rusak, tidak semata mata mencari kesalahan itu tidak," pungkas ia
0 Komentar