Subscribe Us

header ads

Rumah Tangga Hancur Karena FB dan WA, Pelajaran Bagi yang Sudah Menikah

RAKSASAPOKER Awal mulanya kami hanya silih like status lama kelamaan bergeser silih berkirim pesan. Dalam pesan- pesan yang pendek kami juga silih rinci kondisi. Walaupun ia ketahui saya istri serta bunda dari anak 4 thn, ia senantiasa manis menanggapinya.

Dari sana, kami teruskan kirim pesan dengan silih bagikan No Wa. Kirim gambar serta berujung pada janjian adakan pertemuan. saya betul- betul khilaf serta terbuai atmosfer.

Ia memanglah lebih ganteng dari suamiku serta tidak segan- segan membagikan sepatu, seragam sekolah, seragam berolahraga serta tas mahal buat anakku. Bayangkan buat membeli benda tersebut ia rela merogoh ATM nya.


Saya begitu terharu. Seperti itu dini pertemuanku. Hari berikut koment- komentnya mulai sedikit centil serta bandel. Serta anehnya saya kian terhibur dengan inbok- inbok nakalnya. Mulailah setan merayapiku. saya tidak segan- segan berikan gambar telanjang dada permintaannya. Malam- malam yang terdapat penuh bunga- bunga bertebaran. Invite WA, FB serta mention twitter begitu berani, vulgar serta menantang birahi.

Saya gak menyangka, walaupun telah beranak satu tetapi masih terdapat perjaka yang menggemari. Belum lagi, di profilnya ia ialah mahasiswa dari salah satu akademi besar di jogjakarta. Minggu itu, di pertemuan kedua, kami telah langsung cek in hotel di kotaku jakarta.

Sebulan ia di jakarta membuat kami kerap adakan pertemuan sampai hingga pertemuan ke 8. 3 bulan lalu, saya mulai berbadan dua. saya merasa biasa saja. Tetapi kedua orang tuaku bimbang serta mempermasalahkan. Alasannya, telah setahun suamiku kerja di pengeboran lepas tepi laut luar jawa. Serta telah tentu tidak sempat menyentuhku setahun ini. saya senantiasa bilang pada mereka, kalau ini merupakan bakal anak suamiku. Tetapi kedua orang tuaku senantiasa menuduhku melaksanakan serong.

Kesimpulannya, suamiku juga dituntut kembali. Tanpa basa- basi, suamiku juga cek Wa serta FB ku. saya demikian bimbang serta panik. Masih terdapat pesan- pesan bandel ku di sana. saya menangis sejadi- jadinya.

Menyembah- nyembaah, bertekuk lutut di hadapan suami serta kedua orang tua kandungku.

“ Menantuku, kilat ceraikan ia, biarlah saya kehabisan anak wanita dari pada kehabisan menantu serta cucu sebaik kalian.” kata ibuku“ Serta kalian..!” bunda menudingku dengan mata berair.“ Pergilah kemana kau ingin, saat ini pula. Serta jangan sempat kau tampakkan wajah menjijikkanmu di hadapanku serta keluargaku.” saya keluar rumah dengan tangisan anakku.

Apalagi buat memelukpun saya tidak diizinkan. Ku coba memohon pertanggung jawaban dari lelaki itu, tetapi WA FB nya telah tidak aktif lagi. Ku beranikan diri tiba ke jogja kampus dimana ia kuliah. Di KABAG kemahasiswaan, nyatanya tidak menciptakan nama yang ku iktikad.

Saya tunjukkan gambar mukanya, serta nyatanya tiada ditemui wajah yang semacam itu. saya menangis sejadi- jadinya. Kandunganku telah nyaris 6 bulan. Duit sangu juga menipis. Tidak ketahui kemana arah diuntung. Tidak ketahui Kemana nasib hendak menuntun. WA serta FB betul- betul memporak- porandakan rumah tanggaku.

# ibu- ibu, bapak- bapak serta sahabat- sahabat ku yang baik, pakai Wa FB cocok kebutuhan serta kemanfaatannya, apabila tidak terdapat manfaaatnya jangan malah menjerumuskan kita kedalam kemaksiatan, hingga demi keutuhan serta kebahagiaan rumah tangga, berhati- hatilah main FB, chating serta invite WA. 

Posting Komentar

0 Komentar