InfoKiukiu | Kendati telah mengurus visa untuk keberangkatan ke AS, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dikabarkan tidak diterima masuk ke Amerika Serikat oleh Pemerintah AS.
Padahal keberangkatan itu merupakan undangan segera dari panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Joseph F Durford, Jr di Kota Washington, atas permintaan otoritas keamanan dalam negeri Amerika Serikat
Kabar itu di terima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo lewat pemberitahuan penolakan yang disampaikan pihak maskapai Emirates. AGEN BANDARQ
Maskapai ini sedianya akan mempunyai Gatot dan istri ke Amerika Serikat menghadiri sebuah acara konferensi.
Seperti dikutip Tribunnews.com, Gatot Nurmantyo semestinya terbang ke Amerika Serikat memanfaatkan maskapai penerbangan Emirates EK 0357, Sabtu (21/10/2017) lebih kurang pukul 17.00 WIB.
Ketika perihal ini dikonfirmasikan, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Wuryanto membenarkan, layaknya dikutip Kompas TV.
Gatot Nurmantyo dan istri sebelumnya telah mengurus visa untuk keberangkatan tersebut.
Gatot Nurmantyo jelas tidak diterima masuk Amerika Serikat lebih dari satu waktu sebelum saat terbang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.
Panglima TNI telah melaporkan insiden penolakan ini ke Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno LP Masudi dan Menko Polhukam Wiranto.
Juru berkata Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, menjelaskan Kedutaan Besar RI di Washington DC telah mengirim nota diplomatik kepada Kemlu AS untuk meminta klarifikasi berkenaan kejadian terhadap Sabtu (21/10). BANDARQ
Mengingat Dubes Amerika Serikat tengah tidak di Jakarta, Wakil Dubes AS terhitung telah dipanggil untuk ke Kemlu besok (Senin, 23 Oktober) kegunaan beri tambahan keterangan," sebut Arrmanatha lewat pesan singkat.
Tidak diperoleh informasi berkenaan alasan pencegahan atau penolakan Panglima TNI berangkat ke Amerika Serikat.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo adalah perwira TNI yang akhir-akhir ini getol mengungkapkan kembali berkenaan kejadian peristiwa di jaman lalu. Ia mengeluarkan edaran kepada jajaran TNI untuk memutar kembali film Pengkhianatan G30S/PKI yang diproduksi tahun 1984 terhadap jaman pemrintahan Rezim Orde Baru, Soeharto.
Salah satu fakta yang terungkap dari 39 dokumen rahasia AS yang dipublikasikan pekan ini adalah barangkali pemberian pemberian untuk TNI dalam konfrontasi bersama PKI.
Penasehat Politik Pusat Komando Angkatan Laut AS untuk Kawasan Pasifik (CINPAC), Norman Hannah, terhadap 23 Oktober 1965 bersurat kepada Duta Besar AS untuk Indonesia, Marshall Green.
Dalam surat itu, Hannah mengutip kembali pengakuan Green bahwa otoritas tentara Indonesia akan berkomunikasi bersama AS terkecuali sangat membutuhkan pemberian menghadapi PKI.
Hanna mengatakan, "Saya menduga pemberian itu barangkali berwujud operasi tersembunyi dan pemberian yang berwujud segera layaknya transportasi, uang, peralatan komunikasi atau persenjataan." BANDAR POKER
Sementara itu layaknya yang dikutip BBC Indonesia, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Wuryanto, menyebut dokumen rahasia yang dibuka Badan Administrasi Rekaman dan Arsip Nasional AS (NARA) tidak sanggup mengambil alih semua fakta dalam Mahkamah Militer Luar Biasa selama rentang 1966 sampai 1978.
"Kami akan senantiasa berpedoman terhadap hasil Mahkamah Militer Luar Biasa dan saksi-saksi peristiwa waktu itu," ujar Wuryanto kepada BBC Indonesia, Selasa (17/10).
Selama 12 tahun sejak G30S, pemerintah menggelar setidaknya 24 mahkamah militer sebagai peradilan terhadap para petinggi Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dituding berada di balik konsep kudeta dan pembunuhan enam jenderal Angkatan Darat. CAPSA
Para terdakwa dalam peradilan itu pada lain Laksamana Madya Udara Omar Dani, Soebandrio, Kamaruzzaman, dan Letkol Untung. Seluruh terdakwa kasus G30S itu divonis bersalah. SAKONG
0 Komentar