InfoKiukiu | Kasus pemerkosaan berlangsung dijalankan sesama pelajar berlangsung di Kecamatan Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan.
Mirisnya, pelaku dan korban pemerkosaan adalah siswa SMP.
Melansir dari Bangka Pos, moment ini pun dibenarkan oleh Kapolsek Simpangrimba, Iptu Yudha.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah beroleh laporan tentang perihal tersebut.
Pelaku dan korban pun sedang ditangani oleh pihak Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Basel.
Kasusnya ditarik mirip unit PPA Polres Basel, mereka mirip mirip masih sekolah," sadar Kapolsek Iptu Yudha mewakili Kapolres Basel AKBP Bambang Kusnarianto kepada wartawan, Sabtu (30/9/2017). AGEN BANDARQ
Kejadian itu dialami oleh siswi SMP dan sudah berlangsung sejak satu bulan yang lalu.
Namun, baru saat-saat ini kasusnya dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Baru lapor, dikarenakan ketauan telat mens," jelasnya.
Hal mirip disampaikan oleh Kasat Reskirm Polres Basel AKP Rio, ia mengatakan bahwa pelaporan oleh korban baru dijalankan pada Jumat (29/9/2017). BANDARQ
Peristiwa persetubuhan tersebut berlangsung di Pantai Tanjung Periak, Desa Rajik, Kecamatan Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan.
Pelaku lakukan jalinan di atas motor, di tepi pantai, korban dipaksa untuk lakukan persetubuhan," ujarnya. BANDAR DOMINO
Kejadian itu berlangsung pada tanggal 18 Agustus 2017 silam pada pukul 20.30 WIB.
Saat ini pelaku dan barang bukti pun sudah diamankan di Polres Babel.
Diketahui, persoalan pemerkosaan ini di awali oleh bujuk rayu pelaku pada korbannya.
Kembali melansir dari Bangka Pos, korban berinisial F (13) dan pelaku berinisial R (17) yang merupakan pelajar SMP di Simpang Rimba. BANDAR POKER
Persetubuhan pada anak dibawah umur yang dijalankan oleh terlapor, dengan cara mengajak korban pergi berkeliling desa Simpang Rimba, pas di perjalanan tapi pelaku justru mempunyai korban ke arah desa Rajik sambil merayu korban untuk lakukan jalinan seksual, dengan iming iming dapat bertanggung jawab misalnya berlangsung apa-apa dengan saudara F,"jelas Kapolsek Simpangrimba Iptu Yudha kepada wartawan, Sabtu (30/9/2017)CAPSA
Sesampai di pantai, korban dirayu oleh pelaku dan mengancam misalnya tidak rela menuruti ajakannya maka dia dapat memanggil temannya untuk memperkosa kobran secara beramai-ramai.
Setelah selesai berhubungan, korban segera meminta diantar pulang dengan pelaku, selanjutnya satu bulan setelahnya, orangtua korban mencurigainya, dikarenakan anaknya telat menstruasi, akhirnya setelah Itu korban segera dibawa oleh orangtuanya ke bidan, untuk dijalankan tes kehamilan dan hasilnya positif," ujarnya. SAKONG
0 Komentar